Liputan6.com, Jakarta - Untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia, PT Martina Berto dan Clariant sepakat bekerja sama mempromosikan ekspor produk-produk domestik Indonesia. Penandatangan kerja sama kedua perusahaan itu bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober 2018 di Hotel Century Atlet Jakarta.
Salah satu isi perjanjian kerja sama tersebut pihak Clariant dengan jaringan internasional yang dimiliki akan memasarkan 12 produk inovatif dari PT Martina Berto. Dari PT Martina Berto,Tbk diwakili Kunto Widarto selaku Direktur, sedangan Clariant diwakili Francois Bleger selaku Head of Busines Unit Industrial and Costumer Specialities Clariant Asia Pasific.
Kerja sama itu merupakan upaya mempromosikan ekspor produk-produk domestik dari Indonesia, untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia. Produk alami khususnya, diyakini memiliki peluang bagus di pasar ekspor.
Karena itu, pemerintah berusaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan nilai ekspor dan investasi di sektor-sektor produktif seperti berbagai industri manufaktur. Kolaborasi PT Martina Berto dan Clariant juga didasari oleh antusiasme kedua perusahaan untuk mengintensifkan pasar hilir dengan meningkatkan daya saing produk yang dicanangkan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
"Indonesia memiliki kekayaan alam terbesar kedua di dunia setelah Brasil, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Menjadi visi dan misi Martha Tilaar Group untuk memanfaatkan kekayaan alam Indonesia sehingga dapat menghasilkan produk berkualitas hasil inovasi anak bangsa yang memiliki nilai ekonomi tinggi," ujar Direktur Utama PT Martina Berto Bryan Tilaar dalam acara penandatangan kerja sama tersebut.
Pada kesempatan sama, Deputi Direktur Pemasaran PT Martina Berto Tbk Kilala Tilaar menambahkan, sejak awal PT Martina Berto Tbk berdiri, salah satu unit bisnis dari Martha Tilaar Group itu telah berkomitmen untuk memanfaatkan kekayaan alam asli Indonesia.
"Konsistensi dan inovasi atas produk-produk kosmetik dilakukan dengan menggali kearifan budaya lokal dan meriset secara serius berbagai tanaman obat kosmetik dan aromatik, aneka buah dan bunga, bahkan membudidayakan pengembangan tanaman-tanaman tersebut melalui Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar," tutur Kilala.
Kampoeng Djamoe Organik memiliki lebih dari 650 spesies tanaman obat, kosmetik dan aromatik sebagai sarana dalam melestarikan kelestarian dan berfungsi sebagai pusat pendidikan juga pelatihan lingkungan dalam budidaya organik, seperti proses pasca-panen untuk komunitas petani. Tujuan lainnya yaitu berupa pendidikan bagi siswa-siswi yang berasal dari lapisan masyarakat.
Untuk melengkapi fasilitas penelitian, Kampoeng Djamoe juga telah dilengkapi dengan Klinik Herbal bersama dengan pabrik tanaman obat dan ekstrak yang sudah terintegrasi di area yang sama.
Martha Tilaar Innovation Center mengembangkan dan memproduksi bahan aktif alami, yaitu Ekstrak Berto yang menggunakan hasil sumber daya alam Indonesia, baik untuk kebutuhan internal maupun untuk ekspor. Hal ini untuk mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor karena hampir 35 persen bahan baku yang digunakan untuk produksi kosmetik di dalam negeri adalah bahan baku impor.
(Mariany)
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Saksikan video pilihan berikut ini:
No comments:
Post a Comment