Longsor ini diduga terjadi akibat kebocoran saluran air yang terbenam di tebing sisi jalan. Bocornya pipa ini diduga sudah terjadi sejak lama, namun tak terdeteksi.
Tanah di sekitar titik bocor berubah menjadi lumpur dan bertambah berat. Akibatnya, tanah kehilangan daya cengekeramnya lantaran tanah mengering disekitarnya pada kemarau ini.
“Sehingga tanah menjadi gembur, menjadi lumpur, kemudian longsor dan menutup jalan desa,” dia mengungkapkan.
Mulai Jumat pagi, warga dua desa, petugas BPBD dan relawan lintas instansi dan elemen berupaya menyingkirkan material agar akses jalan ini kembali bisa dilalui kendaraan. Pembersihan dilakukan dengan cara manual dan dengan menyemprot material dengan mesin penyedot air.
Meski dibersihkan dengan cara manual, pada jumat siang, jalan penghubung dua desa ini sudah bisa dilalui sepeda motor. Diperkirakan, menjelang sore mobil ukuran kecil juga sudah bisa melintas.
“Ya, ditangani warga untuk membuka akses. Yang ikut sanat banyak jadi relatif lebih cepat,” dia menerangkan.
Meski berhasil dibuka, dia menyarankan agar pembersihan material juga terus dilakukan. Dikhawatirkan material sisa akan kembali longsor.
Pipa air yang bocor pun mesti diperbaiki agar tak lagi menyebabkan longsor. Pasalnya, jalan penghubung ini amat vital bagi warga.
Pemerintah desa dan BPBD juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memperkuat tebing agar longsor tak terulang. Apalagi, saat ini sudah mendekati musim hujan.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Simak video pilihan berikut ini:
No comments:
Post a Comment