Perintah di atas memicu kekhawatiran di antara kelompok-kelompok adat, pencinta lingkungan dan organisasi-organisasi hak asasi manusia jika hutan hujan Amazon, dan daerah-daerah Brasil lainnya yang secara ekologis sensitif, akan dibuka untuk eksploitasi komersial lebih besar.
Kandidat presiden tiga kali dan mantan Menteri Lingkungan Hidup Marina Silva, yang dikalahkan oleh Bolsonaro pada pemilu Oktober lalu, menanggapi dengan penuh khawatir terhadap perintah tersebut.
"Bolsonaro telah memulai pemerintahannya dengan cara yang paling buruk," tulisnya di Twitter.
Dinama Tuxa, anggota Asosiasi Masyarakat Adat Brasil, mengatakan banyak komunitas masyarakat pedalaman memandang takut pada pemerintahan Bolsonaro.
"Kami sangat takut karena Bolsonaro menyerang kebijakan masyarakat adat, mengembalikan perlindungan lingkungan, melakukan invasi wilayah adat dan mendukung kekerasan terhadap masyarakat asli setempat," kata Tuxa.
Observatorio do Clima, sebuah jaringan dari 45 kelompok masyarakat sipil Brasil, mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita Associated Press, bahwa perintah eksekutif "hanyalah langkah pertama untuk memenuhi janji kampanye Bolsonaro tentang pembongkaran tata kelola lingkungan, melepaskan hak-hak masyarakat adat atas kegiatan membuka lahan untuk bisnis ".
"Serangan terhadap FUNAI melampaui mimpi terliar kaukus pedesaan, yang telah bertahun-tahun mencoba untuk meloloskan amandemen konstitusi yang memindahkan demarkasi tanah adat dari presiden ke Kongres," kata organisasi nirlaba itu.
Bolsonaro, mantan perwira militer dan anggota Kongres, mengatakan selama kampanye kepresidenannya bahwa ia akan berhenti membuat konsesi untuk komunitas penduduk asli Brasil.
"Kurang dari satu juta orang tinggal di tempat-tempat yang terisolasi di alam Brasil yang asli," tulis Bolsonaro pada hari Rabu.
"Mereka dieksplorasi dan dimanipulasi oleh organisasi nirlaba. Bersama-sama kita akan mengintegrasikan warga tersebut dan memberi nilai bagi semua warga Brasil," lanjutnya menegaskan.
https://www.liputan6.com/global/read/3862434/bikin-kebijakan-pertama-presiden-baru-brasil-menekan-kelompok-minoritas
No comments:
Post a Comment