Liputan6.com, Purwokerto - Bagi masyarakat Banyumas, Kamandaka bukanlah sosok asing. Semenjak kanak-kanak, masyarakat Banyumas mengenal legenda Raden Kamandaka dan Babad Pasir Luhur sebagai cerita rakyat, yang dikisahkan turun temurun.
Kisah kesederhanaan dan kepahlawanannya banyak diajarkan di sekolah-sekolah, termuat di buku cerita, hingga diceritakan sebagai dongeng pangantar tidur oleh orang tua kepada anak-anaknya.
Tak aneh, jika kemudian ketika Kamandaka digunakan sebagai kereta api, namanya begitu cepat populer. Tanpa dikenalkan sekalipun, nama Kamandaka sudah begitu populer.
Sebenarnya, PT Kereta Api Indonesia mengoperasikan KA Kamandaka mulai tahun 2014 lalu. Tetapi, hanya dalam waktu sekejap, kereta ini serasa begitu dekat dengan masyarakat Banyumas dan kawasan pantai utara Jawa, seperti Tegal, Pemalang, Batang hingga Semarang.
Lima tahun mungkin waktu yang pendek untuk membuat sebuah produk melegenda. Tetapi, Kereta Api Kamandaka adalah hal lain. Ini adalah kereta yang setia mengantar masyarakat Banyumas raya ke Semarang via utara atau sebaliknya.
Mendadak, pada akhir 2018 lalu, Kereta Api Kamandaka berhenti beroperasi. Namanya diubah menjadi Kereta Joglosemarkerto, yang melayani rute Purwokerto-Semarang-Solo-Yogyakarta.
Masyarakat bingung dibuatnya. Pasalnya, dalam sehari ada enam perjalanan kereta Joglosemarkerto.
Nama Kereta Api Kamandaka, meski terhitung baru, begitu mengena di hati masyarakat. Pelanggan setia pun kehilangan kereta yang namanya begitu identik dengan cerita dan legenda masyarakat Banyumas raya ini.
Jadwal Perjalanan Kereta Api Kamandaka
Sebab itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali mengoperasikan kembali atau reaktifasi KA Kamandaka jurusan Purwokerto-Semarang dan sebaliknya mulai 1 Februari 2019 kemarin. Tiga kereta api Joglosemarkerto kembali diubah menjadi Kereta Api Kamandaka.
"KA Kamandaka itu sudah brand di masyarakat, khususnya di jalur antara Purwokerto, Tegal hingga Semarang itu sudah minded, ada di pikiran mereka, naiknya Kamandaka," ucap Juru Bicara KAI Daop 5 Purwokerto, Supriyanto, Kamis, 1 Februari 2019.
Dia menerangkan, dikembalikannya nama Kamandaka dilakukan untuk membedakan rute Purwokerto Semarang, dengan rute perpanjangan hingga Solo-Yogyakarta. Harapannya, masyarakat tak lagi kebingunan saat hendak menentukan waktu perjalanan.
KA Kamandaka hanya melayani rute Purwokerto-Semarang PP, adapun KA Joglosemarkerto sampai ke Solo-Yogyakarta. Pembagiannya, perjalanan KA Kamandaka tiga kali, KA Joglosemarkerto tiga kali.
"Makanya kita ingin mengembalikan. Yang kedua, dalam satu hari kereta Joglosemarkerto itu ada enam perjalanan KA," dia menerangkan.
Supriyanto menjelaskan, pemberangkatan pertama KA Kamandaka dari stasiun Purwokerto pukul 05.00 WIB, tiba di stasiun Semarang Tawang 09.39 WIB. Kemudian, KA Kamandaka berangkat Semarang Tawang 11.00 WIB dan tiba di stasiun Purwokerto 16.04 WIB. Perjalanan ketiga KA Kamandaka dari stasiun Semarang Tawang 17.12 WIB dan tiba di stasiun Purwokerto 21.56 WIB.
Adapun perjalanan KA Joglosemarkerto pemberangkatan pertama dari stasiun Solo Balapan 06.00 WIB, Purwokerto 10.25, Semarang Tawang 14.53 WIB dan tiba di Solo Balapan 17.22 WIB.
Pemberangkatan kedua dari stasiun Semarang Tawang 06.15 WIB, Purwokerto 10.40 WIB, Yogyakarta 13.53 WIB, dan tiba di stasiun Solo Balapan 14.50 WIB. Perjalanan ketiga berangkat dari Purwokerto 17.15 WIB, Semarang Tawang 21.41 WIB dan tiba di stasiun Solo Balapan 00.06 WIB.
"Jumlah rangkaian KA Joklosemarkerto dan juga KA kamandaka masing-masing masih terdiri dari 2 Eksekutif dan 7 Ekonomi dengan total tempat duduk 644 kursi," dia menambahkan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
No comments:
Post a Comment