:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2704001/original/048644100_1547485115-Prabowo5.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Juru Kampanye Nasional Badan Pemenangan Nasional (BPN) capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Nurhayati, mengaku masih terus berusaha mengejar ketertinggalan elektabilitas.
Hal ini dikatakannya saat menanggapi hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Danny JA yang menyatakan Jokowi-Ma'ruf unggul dari Prabowo-Sandi.
"Jadi saya kira kalau survei itu merupakan salah satu alat untuk kita memetakan ke depan, apa yang harus kita lakukan kita menghargai semua survei cuma karena alatnya, tetapi kita masih optimistis insyaallah Prabowo-Sandi akan menang," kata Nurhayati di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/3/2019).
Menurut dia, salah satu cara untuk menambah elektabilitas adalah menarik perhatian pemilih mengambang atau yang biasa disebut swing voters.
"Jadi mungkin memang kita harus bekerja lebih keras lagi tapi masih ada swing voters dan semua itu masih optimistis kita insyaallah menang di 2019," ujar Nurhayati.
BPN juga memiliki strategi dan jurus jitu untuk menaikan elektabilitas Prabowo-Sandi. Antara lain memperkuat pemenangan di daerah serta terus melakukan evaluasi.
"Kita harus bekerja lebih keras lagi dan tentunya juga kami punya strategi-strategi di mana kemenangan itu jadi motivator buat kami karena kami yakin pasangan kami Prabowo-Sandi ini punya visi dan misi yang jelas untuk 2019-2024 Bagaimana membuat Indonesia lebih mandiri lebih berdaulat, dan tentunya masyarakat jauh lebih sejahtera," kata Nurhayati.
Masih Punya Waktu
Politikus Partai Demokrat itu yakin, kubu Prabowo-Sandi masih memiliki waktu untuk bisa menang di Pilpres 2019. Sebab, kata Nurhayati, mereka memiliki jurus jitu untuk bisa menang.
"Insyaallah yang di mana yang penting terpenting dalam memenangkan ini how to win the people heart and mind, bagaimana memenangkan masyarakat menarik simpati atau menarik hati dari rakyat," ucap Nurhayati.
"Yang penting bisa meyakinkan bahwa Prabowo-Sandi adalah yang terbaik untuk memimpin Indonesia 2019-2024 itu yang terpenting," lanjut dia.
Sebelumnya, pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin masih unggul atas pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Hal ini terlihat dalam survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, per bulan Februari 2019. Jarak Jokowi dengan Prabowo berkisar 27,8 persen.
Pasangan calon inkumben Jokowi-Ma'ruf Amin mendapatkan elektabilitas sebesar 58,7 persen. Sedangkan Prabowo-Sandiaga memiliki suara 30,9 persen.
"Jokowi-Amin tetap unggul, dengan selisih tetap sekitar 20 persen," ujar peneliti LSI Ardian Sopa di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa 5 Maret 2019.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kampanye di Tegal Sandi berlari sejauh 5 kilometer. Sandi berjanji mengembangkan wisata di Kota Tegal
No comments:
Post a Comment