Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia mengatakan akan mempertimbangkan untuk melanjutkan pencarian puing-puing penerbangan Malaysia Airlines MH370 yang hilang. Proses tersebut akan disetujui asal perusahaan yang tertarik dalam perburuan itu mengajukan proposal yang layak, atau petunjuk yang dapat dipercaya.
Hal itu disampaikan oleh pemerintah Malaysia di hadapan keluarga korban, ketika menandai peringatan lima tahun hilangnya Mh370, demikian sebagaimana dikutip dari Al Jazeera pada Senin (4/3/2019).
Penerbangan MH370, yang membawa 239 penumpang, menjadi misteri aviasi terbesar di dunia ketika menghilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014.
Malaysia dan China, serta Australia, menutup pencarian bawah laut selama dua tahun di Samudra Hindia selatan pada Januari 2017, setelah sama sekali tidak menemukan jejak pesawat tersebut.
Operasi pencarian itu menyedot biaya operasional hingga US$ 56 juta, atau setara Rp 792 miliar.
Pencarian tiga bulan kedua, yang dipimpin oleh perusahaan eksplorasi asal Amerika Serikat (AS), Ocean Infinity, berakhir serupa pada Mei tahun lalu.
Anthony Loke, Menteri Transportasi Malaysia, mengatakan pada hari Minggu, bahwa pemerintah siap untuk menghargai perusahaan yang mencari MH370 di bawah perjanjian "tidak ada obat, tidak ada biaya", yang berarti pembayaran akan dilakukan hanya jika mereka menemukan pesawat.
Pemerintah telah menawarkan Ocean Infinity bayaran hingga US$ 70 juta (setara Rp 990 miliar) di bawah perjanjian seperti itu, untuk pencarian pada 2018 lalu.
"Jika ada petunjuk yang kredibel atau proposal spesifik ... kami bersedia membayar lebih untuk melihatnya dan kami siap untuk mendiskusikan dengan mereka proposal baru," kata Loke kepada wartawan di sebuah acara di Kuala Lumpur yang menandai tahun kelima hilangnya MH370.
Minat Baru Pencarian oleh Ocean Infinity
Ocean Infinity telah menyatakan minatnya dalam pencarian lain, mengutip teknologi baru yang dikembangkan pada tahun lalu setelah perusahaan itu berhasil menemukan kapal selam Argentina pada November, setahun setelah kapal itu hilang.
Dalam sebuah video yang diperlihatkan di acara itu, Oliver Plunkett, CEO Ocean Infinity, mengatakan perusahaannya masih meninjau semua data yang mungkin tentang MH370 dan berpikir tentang bagaimana ia dapat menghidupkan kembali misinya yang gagal.
"Kami belum menyerah," kata Plunkett. "Kami berharap kami dapat melanjutkan pencarian pada waktunya."
Meski begitu, Ocean Infinity belum mengajukan proposal baru ke pemerintah Malaysia.
Simak video pilihan berikut:
Temuan Puing Pertama Kali Diperlihatkan Kepada Umum
Dalam laporan akhir yang dirilis pada Juli lalu, tim investigasi resmi menunjuk pada kegagalan oleh kontrol lalu lintas udara dan mengatakan arah pesawat berubah secara manual.
Penyelidik mengatakan penyebab hilangnya tidak dapat ditentukan sampai puing-puing dan kotak hitam jet ditemukan.
Laporan itu menegaskan kembali pernyataan Malaysia bahwa pesawat itu sengaja dialihkan dan diterbangkan selama lebih dari tujuh jam setelah memutuskan komunikasi.
Tetapi dikatakan tidak ada bukti perilaku abnormal atau stres pada kedua pilot yang dapat menyebabkan mereka membajak pesawat.
Polisi juga mengatakan bahwa seluruh penumpang dinyatakan bersih dari dugaan memiliki sertifikasi pelatihan pilot, yang bisa memicu pembajakan.
Semua penumpang juga telah dinyatakan bersih sebelum terbang, dan tidak ada seorang pun di antaranya yang memiliki sertifikasi pelatihan pilot.
Lebih dari 30 keping puing, yang diyakini sebagai bagian dari pesawat Boeing 777-200ER, telah hanyut di sepanjang garis pantai Samudera Hindia, tetapi hanya tiga yang dipastikan berasal dari MH370.
Dua dari fragmen-fragmen itu dipajang di agenda peringatan lima tahun hilangnya Mh370 pada hari Minggu, di mana merupakan pertama kalinya potongan-potongan tersebut diperlihatkan kepada umum.
Bagian-bagian tersebut, yang saat ini berada dalam pengawasan pemerintah Malaysia, termasuk potongan sayap yang ditemukan di Tanzania berukuran sekitar 4,27 meter, potongan puing terbesar yang ditemukan sejauh ini.
Keluarga dari para korban mengatakan mereka berharap memperlihatkan puing-puing akan membantu masyarakat memahami kehilangan mereka, dan memacu upaya untuk terus menguak kepingan misteri hilangnya MH370.
Kerabat dan simpatisan di acara itu menyalakan lilin dan menyanyikan lagu sebagai penghormatan kepada orang yang mereka cintai. Banyak yang memakai kaos biru muda bertuliskan, "Ini bukan sejarah, ini masa depan. Terbang dengan aman."
Jacquita Gonzales, yang suaminya Patrick Gomes adalah anggota kru dalam penerbangan itu, mengatakan: "Tidak ada penutupan sampai pesawat ditemukan, sampai kita benar-benar tahu apa yang terjadi pada pesawat itu, dan orang-orang yang kita cintai di dalamnya."
No comments:
Post a Comment