Pages

Wednesday, April 3, 2019

Cerita Sumber Mata Air Banteng Berkhasiat di Kediri

Kawasan konservasi Sumber Mata Air Banteng, memiliki luas lebih dari satu hektar. Sepanjang sumber mata air dikelilingi perkebunan tanaman tebu dan pohon berukuran besar tinggi menjulang hingga terkesan rindang dan sejuk. Lokasinya berbatasan antara wilayah Kota dan Kabupaten Kediri.

Meski memasuki musim kemarau, debit mata air Sumber Banteng tidak pernah mengering dan kualitas airnya cukup jernih. Sumber mata air ini diperkirakan lebih dari sepuluh titik.

Menurut Kepala kantor Kelurahan Tempur Rejo Suminarto, sebelumnya tidak ada rencana untuk menjadikan lokasi konservasi Sumber Mata Air Banteng menjadi wisata kelurahan.

Diceritakan Suminarto, semula saat itu masyarakat ingin menyelamatkan sumber mata  air dan pohon besar banyak yang kering dan tumbang. Melihat kenyataan seperti itu, warga kemudian menggelar kegiatan kerja bakti melakukan pembenahan.

"Tujuan pertama untuk menyelamatkan sumber air dan pohon besar banyak yang kering dan tumbang. Akhirnya warga sepakat untuk menormalkan kembali sumeber mata air. Terus ada yang kirim tanaman secara swadaya. Selain itu warga juga melakukan kerja bakti untuk melakukan perbaikan terjadinya erosi atau longsoran dari atas," tutur Suminarto.

Niat baik dan kerja keras warga ini ternyata didengar oleh sejumlah satuan kerja dilingkungan Pemerintah Kota Kediri. Sejumlah satuan kerja turut berkontribusi memberikan bantuan untuk pembenahan konservasi Sumber Mata Air Banteng.

Pemberian bantuan berupa tanaman jenis buah - buahan seperti Alpukat, Kelengkeng, Sepu dan Durian. Tidak hanya dari satuan kerja, perusahaan rokok terkemuka di Kediri juga memberikan bantuan berupa ribuan jenis ikan untuk ditempatkan di Sumber Mata Air Banteng.

"Peran Pemda kemarin sementara DLHKP (Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan) menyumbang tanaman sebanyak seratus. Selain DLHKP, Dinas Pertanian juga memberikan bantuan dalam bentuk tanaman," katanya.

Selain menawarkan kejernihan sumber mata air, disini pengunjung juga bisa berswafoto dengan latar belakang pemandangan tanaman dan pepohonan yang begitu rindang.

Pepohonan yang ada disini pada umumnya jenis Beringin dan Spreh, yang diperkirakan sudah berusia ratusan tahun. Pengunjung yang datang ke lokasi wisata konservasi Sumber Mata Air Banteng tidak dipungut biaya tiket masuk. 

Bagi pengunjung yang memakai kendaraan roda dua, pihak pengelolah hanya menyediakan tempat penitipan lahan parkir yang ditarik biaya restribusi hanya 2 ribu.

"Awalnya parkir sendiri itu seiklasnya, tapi malah pengunjung yang minta diparkir karena waktu kesana ini nggak ada yang jaga. Kemarin hanya seiklasnya dikasih umplung saja. Karena saran dari pengunjung malah disuruh ada yang jaga," ucapnya.

Bagi anak - anak yang ingin meminjam ban karet dan perahu mini, dapat menyewa langsung ditempat seharga Rp 2 ribu.

"Kalau pada hari libur seperti Minggu, jumlah pengunjung yang datang bisa mencapai 500 lebih mas . Mereka berasal dari warga kota maupun Kabupaten. Bahkan pelajar taman kanak-kanak juga," kata Suminarto.

Dengan banyaknya jumlah pengunjung yang datang, secara langsung membawa dampak positif pada perekonomian masyarakat lingkungan sekitar. Disekitaran kawasan konservasi dijumpai beberapa warga yang membuka lapak menjual produk makanan dan minuman.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Jakarta mengatakan menyatakan akan mengusut kasus penembakan ini.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/regional/read/3932976/cerita-sumber-mata-air-banteng-berkhasiat-di-kediri

No comments:

Post a Comment