Liputan6.com, Jakarta Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta telah sekitar dua pekan terakhir resmi beroperasi. Antusiasme warga mencoba moda transportasi baru ini cukup tinggi. Namun ada beberapa persoalan yang masih kerap terjadi, salah satunya sistem tiket otomatis, khususnya bagi pengguna tiket single trip.
Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta, Muhammad Kamaluddin menyampaikan, beberapa hari sejak masa gratis habis, sistem tiket otomatis beberapa kali belum bisa berfungsi.
"Dengan harga tiket diskon 50 persen perlu banyak uang kembalian. Jadi dalam beberapa menit, dalam sistem tiket otomatis uang kembalian habis. Kami uji terus bagaimana caranya dari sisi prosesnya bisa optimal bukan hanya dari sistemnya," jelasnya ditemui di Stasiun MRT Bundaran HI, Rabu (3/4/2019).
Selain itu, mesin tiket kerap macet salah satunya karena kemungkinan uang yang dimasukkan penumpang dalam kondisi lusuh sehingga sulit diproses. Kendati demikian, pihaknya terus berupaya memperbaiki sistem.
"Jadi ini sistemnya kami perbaiki, prosesnya kami perbaiki, untuk staf juga kami tempatkan di semua titik supaya tidak terlalu banyak antrean cuma karena belum ada pemahaman bagaimana membeli tiketnya," jelas Kamal.
Selain kartu atau tiket single trip MRT, penggunaan kartu bank juga kerap bermasalah, khususnya kartu edisi lama.
"Untuk kartu bank, rata-rata yang lama-lama yang sulit digunakan. Ketika tap in, kami update dengan data nama stasiun, tempat tap in, jadi ada nama tempat stasiunnya, kemudian jam berapa, kemudian nanti ketika di tempat tujuan kami baca datanya," jelasnya.
Untuk memudahkan penumpang yang menggunakan kartu bank, pihaknya menyediakan konter beberapa bank di dalam area stasiun. Penumpang bisa membeli kartu baru atau langsung isi ulang saldo di dalam stasiun.
Reporter: Hari Ariyanti
Saksikan video pilihan di bawah ini:
No comments:
Post a Comment