Liputan6.com, Jakarta - Puasa pada bulan Ramadan berbeda dengan di bulan-bulan lainnya. Derajat puasa Ramadan jauh lebih tinggi nilainya. Bahkan, perintah puasa Ramadan datang langsung dari Allah SWT.
Tak hanya itu, puasa Ramadan juga dapat membangkitkan semangat seseorang untuk melakukan perbuatan baik. Ada kecenderungan seseorang bersedekah lebih sering dan banyak di bulan suci ini.
Perbedaan lain, puasa Ramadan harus diawali dengan niat. Jika puasa lain niat bisa dilakukan sebelum atau saat pelaksanaan, niat puasa Ramadan harus diucapkan sejak malam sebelumnya.
Ganjaran bagi puasa Ramadan dihitung setiap hari, sehingga niatnya pun harus diucapkan setiap hari. Lantas, bagaimana jika niat puasa diucapkan sekali untuk sebulan penuh?
Dikutip dari Islami.co, niat puasa Ramadan sekali sebulan penuh memang ringan. Akan tetapi, Taqiyuddin Abu Bakar Muhammad Al Hushni dalam Kifayatul Akhyar mengingatkan dengan pendapatnya sebagai berikut.
"Puasa tidak sah tanpa niat. Keharusan niat didasarkan pada hadis. Tempat niat itu di hati. Karenanya, niat tidak disyaratkan secara lisan. Ketentuan ini disepakati bulat ulama tanpa perbedaan pendapat."
"Niat puasa wajib dipasang setiap malam. Karena, puasa dari hari ke hari sepanjang Ramadan merupakan ibadah terpisah. Coba perhatikan, bukankan puasa Ramadan sebulan tidak menjadi rusak hanya karena batal sehari? Kalau ada seseorang memasang niat puasa sebulan penuh di awal Ramadan, maka puasanya hanya sah di hari pertama. Demikian pendapat ini mazhab."
https://www.liputan6.com/ramadan/read/3955527/bolehkah-niat-puasa-ramadan-dibaca-sekali-untuk-sebulan-penuh
No comments:
Post a Comment