:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2542401/original/021178200_1545124415-Lauren_Fleischmann.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Sering beli barang seperti pakaian tapi ujung-ujungnya hanya memenuhi lemari? Tenang, bukan hanya Anda yang melakukannya. Dalam sebuah studi yang diunggah akun Instagram @salur.indonesia diketahui bahwa lebih dari 1/3 perempuan milenial biasa membuang barang yang dimiliki setelah dipakai kurang dari lima kali.
Fakta lain yang mengejutkan adalah lebih dari 70 persen pakaian yang tersimpan di lemari tak terpakai. Padahal, produksi barang-barang fesyen seringkali menghabiskan sumber daya yang tak sedikit.
Contohnya, penggunaan air. Hasil studi Natural Resource Defense Council menyatakan 20 ribu bahan kimia dibutuhkan untuk memproduksi pakaian. Sementara, produksi 1 ton bahan kain celana dan baju memerlukan 200 ton air.
"Coba 200 ton air dikali dengan jumlah baju lemarimu ada berapa banyak air yang dihabiskan?" tulis akun tersebut, beberapa waktu lalu.
Tak ingin kondisi tersebut berlanjut tanpa solusi, Salur menawarkan opsi bagi barang-barang Anda yang tak terpakai lagi agar berguna. Berawal dari nama Sumbang.in, platform tersebut memungkinkan untuk publik berdonasi barang yang masih layak pakai sekaligus bisa membeli barang bekas secara online dan offline.
Salah satu yang mempromosikan platform tersebut adalah penyanyi Andien Aisyah. Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, @andienaisyah, ia menyebut membeli barang bekas alias preloved adalah termasuk upaya untuk memperpanjang usia sebuah barang atau pakaian.
"Di Happiness Festival kemarin, kami menyediakan dropbox untuk donasi serta barang-barang preloved yang dijual secara offline. Animonya? Mengejutkan! Nggak nyangka semuanya semangat, baik yang menyumbang maupun yang membeli," tulis Andien, Sabtu, 4 Mei 2019.
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3957439/mengenal-salur-penampung-pakaian-bekas-yang-dipromosikan-andien
No comments:
Post a Comment