Liputan6.com, Jakarta - Isu perombakan (reshuffle) kabinet di ujung pemerintahan Jokowi-JK mengemuka, pasca tiga menteri terseret kasus korupsi yang ditangani KPK.
Tiga menteri itu antara lain, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, serta Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut persoalan reshuffle kabinet belum ada di agenda Presiden Jokowi. Moeldoko mengatakan Jokowi saat ini masih meminta para menterinya untuk fokus menyelesaikan tanggung jawab disisa masa pemerintahan.
"Utamanya presiden menekankan bahwa bekerja dengan baik dalam sisa waktu yang ada," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, 3 Mei 2019.
Kendati begitu, tak menutup kemungkinan apabila sewaktu-waktu Jokowi melakukan reshuffle kabinet. Hal itu terjadi bila ada menteri yang menerima 'status' baru dari penegak hukum, misalnya menjadi tersangka dalam sebuah kasus.
"Status itu yang nanti akan menentukan. Sepanjang belum ada status kan jalan. Presiden selalu menekankan dengan sisa waktu yang ada supaya ngebut, bekerja dengan baik," jelas dia.
Mantan Panglima TNI itu lalu mencotohkan Idrus Marham yang mundur sebagai Menteri Sosial. Kala itu, Idrus mundur dari jabatannya karena ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1 oleh KPK.
"Saya pikir itu, sama dengan kemarin kan Pak Idrus begitu ada statusnya (tersangka) begitu, ada langkah2-langkah," ucap dia.
"Ya nunggu statusnya yang jelas, bukan nunggu tersangka, ngawur aja. Nunggu statusnya yang jelas dulu. Nunggu statusnya seperti apa sih," sambung Moeldoko.
https://www.liputan6.com/news/read/3956950/reshuffle-kabinet-jokowi-tunggu-kejelasan-status-sejumlah-menteri-dari-kpk
No comments:
Post a Comment