Liputan6.com, Jakarta Momen Lebaran, menjadi berkah buat sejumlah perajin tahu kuning, oleh-oleh khas Kediri di kelurahan Tinalan. Tahu kuning kerap diburu pemudik sebagai oleh-oleh.
Para perajin pun meningkatkan produksi tahu kuning per hari mencapai 10 ribu biji pada saat momen Lebaran seperti sekarang hingga beberapa hari ke depan. Peningkatan jumlah produksi tahu ini dilakukan karena tingginya permintaan.
Menurut Purborini (28) salah satu perajin tahu kuning di Kelurahan Tinalan Kecamatan Pesantren Kota Kediri, jika sebelum lebaran pada saat bulan Ramadan kemarin ia hanya bisa memproduksi kisaran antara 4 ribu sampai 6 ribu per hari, namun untuk sekarang jumlah produksi ditingkatkan menjadi 10 ribu biji.
Kenaikan produksi tersebut tentu saja juga berdampak kepada kenaikan omzet penjualan. Saat Lebaran, Omzet penjualan tahu kuning juga naik 100 persen.
Karena banyaknya pesanan, ia terpaksa mempekerjakan para karyawanya di saat libur Lebaran. Sebagai kompensasinya, ia harus memberi upah lembur kepada para karyawan. Di samping itu, jumlah bahan baku kedelai untuk pembuatan tahu juga ditambah.
Guna menutup biaya operasional tersebut, harga tahu kuning terpaksa harus dinaikkan. Jika sebelumnya 10 biji tahu plus tempat beseknya dibandrol Rp 14 ribu. Kini naik Rp 3 ribu, berubah harganya menjadi Rp 17 ribu.
"Mulai naik malam takbir, kalau harga normal pakai besek Rp 14 ribu. Lebaran jadi Rp 17 ribu plus besek. Ada kenaikan harga Rp 3 ribu untuk isi 10 biji tahu dan tempat besek," tutur Purborini, Kamis (6/6/2019).
https://www.liputan6.com/ramadan/read/3984657/omzet-melonjak-hingga-100-persen-perajin-tahu-kuning-kediri-tuai-berkah-lebaran
No comments:
Post a Comment