:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2795689/original/042203000_1556887398-longshoot2.jpg)
Kunci lainnya terletak pada kekuatan akting Charlize dan Seth. Keduanya menarik perhatian penonton sejak awal. Seth menyita atensi berkat karakter yang apa adanya, emosi meledak-ledak, ekspresif meski memasuki pertengahan film amarahnya lebih dominan. Sementara kesan pertama melihat performa Charlize: cantik banget. Setelah belasan kali menonton filmnya, baru di Long Shot ia tampak sangat cantik, berkelas, cerdas dan konyol di saat bersamaan.
Charlize memberi kejutan di beberapa adegan namun yang paling cetar, saat mengonsumsi ekstasi. Efek melayang akibat pil ini terasa hingga 4-5 jam setelah mengonsumsi. Lalu, ia harus menerima telepon dari pemimpin negara lain untuk membahas sandera. Di sinilah, Charlize membuktikan diri mampu memimpin film komedi tanpa bayang-bayang Seth.
Long Shot sangat Amerika. Bagi yang tidak mengikuti situasi politik AS selama 10 tahun terakhir bisa jadi susah tertawa dan memahami konteks lawakannya. Dari soal pencalonan presiden perempuan, Chambers yang memilih jadi aktor, kubu Demokrat versus Republiken, hingga skandal seks yang menyeret politikus.
Sebagai sebuah komedi, Long Shot berhasil mengocok perut. Sayangnya, memasuki paruh kedua, tempo cerita bergerak semakin cepat hingga ada beberapa konflik besar yang selesai dengan instan. Terlalu disederhanakan. Akhir cerita terasa klise, layaknya menonton FTV.
Pemain: Charlize Theron, Seth Rogen, June Diane Raphael, Ravi Patel, Oshea Jackson Jr., Bob Odenkirk, Andy Serkis
Produser: Evan Goldberg, Seth Rogen, Charlize Theron, James Weaver, Beth Kono
Sutradara: Jonathan Levine
Penulis: Dan Sterling, Liz Hannah
Produksi: Lionsgate
Durasi: 125 menit
(Liputan6.com/Wayan Diananto)
https://www.liputan6.com/showbiz/read/3956831/long-shot-komedi-yang-amerika-banget-dengan-akhir-cerita-klise
No comments:
Post a Comment