:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2796085/original/097240900_1556948592-IMG-20190504-WA0029.jpg)
Dalam pelaksanaan rapat pleno KPU daerah, pihaknya menemukan adanya ketidaksamaan data yang ada di kecamatan Megaluh dan ada selisih 52 suara dengan yang ada di Situng KPU.
"Sudah kami sampaikan kepada komisioner dan kepada BPN Pusat, selanjutnya tugas kita adalah mengawal sampai provinsi hingga pusat," ujarnya.
Terpisah, Ketua KPUD Kabupaten Jombang, Muhaimin Sofi menjelaskan, selisih suara yang terjadi bukan di Pilpres 2019 melainkan di Caleg Kabupaten Jombang dari partai Golkar.
"Selisih di pleno lebih banyak, dan saksi paslon 02 sudah menyampaikan keberatannya, dan sudah kita akomodir, kesalahan penulisan karena faktor teknis saja, karena akibat kelelahan," tuturnya.
Muhaimin menegaskan, pihaknya akan menggunakan hasil yang ada di pleno untuk diteruskan hingga tingkat provinsi dan pusat bukan di situng KPU.
"Kesalahan entri bisa saja terjadi karena faktor kelelahan dari tukang entri, dan ketika ada keberatan, maka akan dilakukan pembenaran, jadi tetap pleno yang kita jadikan acuan," katanya.
Kapolres Jombang, AKBP Fadli Widianto memantau langsung proses rapat pleno KPU Kabupateb Jombang hingga proses penandatanganan menyampaikan. Pihaknya akan melakukan pengawalan penyeraharan berkas dokumen dari KPU dan Bawaslu Jombang hingga tingkat provinsi.
"Dalam pengawalan tersebut, seluruh unsur kita kerahkan mulai dari lalu lintas, Reskrim, Samapta hingga intel akan kita libatkan dalam pergeseran dokumen menuju tingkat provinsi," ucapnya.
Ia juga apresiasi serta mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak dan masyarakat Jombang yang telah dewasa dan cerdas dalam mensukseskan Pemilu 2019 serta turut menjaga keamanan dan kondusivitas wilayah Kabupaten Jombang.
https://www.liputan6.com/pilpres/read/3957168/saksi-kubu-jokowi-dan-prabowo-sepakat-teken-hasil-pleno-kpu-jombang
No comments:
Post a Comment