Liputan6.com, Jakarta Setelah sempat melemah hingga menyentuh level 15.200 per Dolar AS, kini nilai tukar rupiah mulai menguat. Saat ini, rupiah bergerak di posisi 14.675 per Dolar AS, menguat tipis dibanding pembukaan perdagangan pada pagi ini di 14.782 per Dolar AS, mengutip Bloomberg.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, penguatan mata uang Garuda didorong pasar yang mulai melihat rupiah under value atau murah di bawah harga wajar. Hal ini membuat pasar tertarik mengoleksi rupiah dan menanamkan investasinya.
"Salah satu penyebabnya itu, market akhirnya melihat bahwa rupiah kita itu sudah under value, dan memang ada yang namanya investment bank yang mengatakan itu sehingga market sebagian sebelum ini dia mulai masuk, sehingga modal asingnya ada yang mulai masuk," ujar Darmin di Kantornya, Jakarta, Kamis (7/11/2018).
Namun dia tak bisa memastikan kondisi ini akan berlangsung sementara atau jangka panjang. Sebab gonjang-ganjing ekonomi global masih terus berlangsung seperti perang dagang dan normalisasi kebijakan Amerika Serikat.
"Rupiahnya mulai menguat tapi ya kalau ditanya apakah ini sementara atau seterusnya ya tergantung, karena Amerika Serikat pun masih akan menaikkan tingkat bunga dan sebagainya. Kita belum bisa bilang tapi bahwa terlihat sekarang bahwa market itu menganggap rupiah itu sudah terlalu murah, sehingga dia masuk, beli, sehingga rupiahnya menguat," jelasnya.
Mantan Direktur Jenderal Pajak tersebut menambahkan, pemerintah akan terus menjaga momentum penguatan rupiah. Salah satunya menjalankan kebijakan yang telah ada dan mengkaji kebijakan baru.
"Apakah itu seterusnya, tergantung nih proses dunia ini belum berhenti. Artinya ini masih bisa berkembang kalau kemudian perang dagang nanti entah bagaimana, tingkat bunga di Amerika nanti gimana. Untuk menjaga momentum tersebut, kita bisa menjalankan kebijakan kita lebih baik sama membuat kebijakan baru," tandasnya.
Repporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
https://m.liputan6.com/bisnis/read/3686510/menko-darmin-ungkap-penyebab-rupiah-menguat-sentuh-14675-per-dolar-as
No comments:
Post a Comment