Liputan6.com, Magelang - Perusakan salib nisan-nisan pemakaman Karet Magelang sempat dikhawatirkan memancing keresahan ternyata tak terbukti. Tak ada yang mencari kesalahan, namun justru memicu kebersamaan.
Kapolresta Magelang, AKBP Kristiyanto Yoga Darmawan menyebutkan bahwa upaya menjaga kerukunan secara otomatis dilakukan. Diinisiasi oleh Polresta, Kodim, Pemkot, dan Forum Keberagaman Umat Beragama (FKUB) langsung memperbaiki kerusakan.
"Semua sepakat recoveri simbol keagamaan di makam yang dirusak," kata Kapolresta Magelang AKBP Kristiyanto Yoga Darmawan, kepada Liputan6.com, Kamis (3/1/2018).
Polisi memang langsung menyelidiki vandalisme yang kali ini menimpa tanda salib di nisan. Namun sebelum penyelidikan berakhir, langsung pula dilakukan perbaikan untuk meredam situasi.
"Karena itu makam tua. Jadi, belum tentu ahliwarisnya masih ada," kata Kapolres.
Perbaikan pertama dilakukan di TPU Giri Laya. Makam ini adalah pemakaman umum dengan luas 16,8 hektar. Termasuk bersejarah karena sudah ada sejak puluhan tahun.
"Makam Darmo Giri Laya makam tua sejak Jaman Belanda. Disaat jaman penjajahan orang meninggal terus dimakamkan di makam yang memang sangat luas itu. Setelah memakamkan keluarga entah kemana, jadi perbaikan dilakukan secara bersama,” kata Kapolres.
Kapolresta Magelang berjanji akan melaporkan hasil penyelidikan perusakan salib nisan itu secara resmi.
Simak video pilihan berikut di bawah :
https://m.liputan6.com/regional/read/3862594/situasi-setelah-perusakan-salib-nisan-di-magelang
No comments:
Post a Comment