Pages

Monday, June 3, 2019

Menikmati Musik Gamelan Pengusir Portugis di Posko Mudik 2019 Cirebon

Berdasarkan kitab Purwaka Caruban Nagari dan naskah Wangsakerta pada abad 16 akhir, gamelan Cirebon berlaras Pelog ini digunakan sebagai sarana menyebarkan syiar Islam. Saat itu, Sunan Kalijaga yang berperan menyebarkan Islam melalui seni dan budaya.

"Penyebarannya dengan cara menggelar wayang juga tarian," kata Diaz.

Gamelan laras Pelog ini sudah ada sejak tahun 1450-1510. Selama itu, gamelan sebagai sarana syiar dan penyemangat pasukan Cirebon.

Jam terbang gamelan laras pelog ini sangat tinggi, apalagi pernah dibawa pasukan perang Keraton Cirebon untuk mengusir tentara Portugis di Sunda Kelapa. Saat itu, tahun 1527, Sunan Gunung Jati menyerahkan Duaja atau simbol Macan Ali Kesultanan Cirebon kepada Fatahillah.

"Duaja Macan Ali diserahkan kepada Fatahillah untuk mengusir Portugis di Sunda Kelapa," kata Diaz.

Di tengah suasana perang, pasukan Fatahillah diberi musik penyemangat. Alunan Gamelan laras Pelog itu membuat pasukan menjadi semakin guyub dan berani melawan tentara Portugis.

Portugis terusir, Gamelan Pelog kembali ke Kasultanan Cirebon. Saat ini, Gamelan Cirebon menjadi salah satu warisan budaya Cirebon yang terus dilestarikan.

"Kami angkat lagi untuk mengingatkan bahwa budaya kita bernilai tinggi," kata Prabu Diaz.

Saksikan video pilihan berikut ini: 

Ada posko mudik unik di sepanjang pantura Cirebon

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/regional/read/3982660/menikmati-musik-gamelan-pengusir-portugis-di-posko-mudik-2019-cirebon

No comments:

Post a Comment