Liputan6.com, Palu - Tepat sepekan setelah gempa dan tsunami, PT Pertamina (Persero) melaporkan telah mengoperasikan layanan 32 Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) dari total 36 SPBU di wilayah terdampak gempa di Sulawesi Tengah, atau hampir 90 persen dari total SPBU.
Stok Bahan Bakar Minyak (BBM) juga telah lebih dari cukup, di mana pasokan bensin tersedia di atas 10 hari dan solar 20 hari. Pasokan BBM sendiri disuplai dari 3 kapal tanker yakni Kapal Karmila, Kasim dan Talise yang secara bergantian memasok BBM ke TBBM Donggala selama 3 hari terakhir.
Sebelum dilakukan dengan kapal tanker, suplai BBM dilakukan melalui jalur darat yaitu lewat Toli-Toli, Poso, Pare-Pare dan Makassar.
Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid menyatakan, pada Sabtu (6/10/2018), Pertamina memulihkan layanan BBM di 5 SPBU di Kota Palu, yakni SPBU Jalan M Yamin, SPBU Jalan Kyai Hajar Dewantara, SPBU Jalan Ngurah Rai, SPBU Soekarno Hatta, dan SPBU Dewi Sartika. Dengan tambahan tersebut, total SPBU yang beroperasi di Palu menjadi 15 unit dari 17 SPBU yang ada.
"Tinggal dua SPBU di Palu yang sedang proses pemulihan, yakni SPBU Cumi-cumi dan Mamboro, karena rusak berat, dan ditargetkan Senin (8/10/2018) atau Selasa (9/10/2018) sudah pulih kembali," kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu (7/10/2018).
Dengan terpenuhinya stok BBM ini, antrian di SPBU-SPBU di Palu kini sudah mulai terurai. Seperti misalnya di SPBU Jalan Maluku, Muh Yamin dan Talise yang sebelumnya banyak antrian, kini sudah kembali normal. Kendaraan yang mengisi BBM pun hanya di sekitaran halaman SPBU.
Sementara SPBU di Donggala yang berjumlah 4 kini telah beroperasi 3 unit. Sedangkan dari 2 SPBU yang ada di Sigi, satu sekarang telah beroperasi. Sebanyak 13 SPBU lainnya yang beroperasi tersebar di Parigi Moutong (7 SPBU), Mamuju Tengah (3 SPBU), dan Mamuju Utara (3 SPBU).
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3661236/32-spbu-di-palu-dan-donggala-kembali-beroperasi
No comments:
Post a Comment