Liputan6.com, Paris - Bagi Anda yang mengidam-ngidamkan penerus kesuksesan mesin rotary, maka Anda harus siap-siap kecewa. Pasalnya, konsep resmi RX Vision atau calon Mazda RX-9 ini tak pakai jantung mekanis bergenre Wankel alias rotary engine murni.
Produksi mesin ini dihentikan pada 2012, sebagai penggerak Mazda RX-8. Bagi penggemar Mazda, ini seperti kabar pilu. Sebab Mazda amat lekat dengan Wankel, dengan raungan mesin yang khas. Tapi belum sepenuhnya berakhir.
Mereka menyampaikan info resmi di Paris Auto Show 2018, minggu ini. Mazda menegaskan niatnya meluncurkan kendaraan listrik pertamanya. Gagasannya ada dua. Yang pertama, RX Vision menggunakan baterai dan motor listrik. Pilihan kedua dengan model range-extender. Jarang terdengar di telinga kita soal mobil range extender.
Begini konsepnya. Contoh paling nyata kendaraan range extender ialah BMW i3 REX. Ia pakai mesin konvensional dan baterai. Saat baterai habis, mesin konvensional membakar BBM fosil untuk mengisi ulang baterai, bukan menggerakkan kendaraan. Penggerak utamanya, tetap motor listrik. Lho, katanya mengurangi emisi, tapi kenapa masih pakai mesin internal combustion? Pada beberapa mobil, pembakaran pakai gas petroleum cair (LPG), yang lebih rendah emisi dari bahan bakar fosil lain.
Sayangnya, Mazda belum mau membocorkan tipe bahan bakar yang dipakai. Yang jelas, mereka tetap pakai Wankel, namun dengan dimensi yang kecil dan diklaim lebih senyap. Ini yang menghilangkan karakter sebagai mobil sport. Menurut Mazda, tipe macam ini sangat ideal sebagai range extender, lantaran output yang relatif tinggi dan ukurannya yang kompak.
Padahal, pada Tokyo Motor Show 2015, mereka percaya diri mengembangkan Wankel sepenuhnya untuk RX Vision. Kami mendengarnya langsung. Namun regulasi emisi makin ketat. Mazda mesti putar otak. Jadilah sebuah mobil Mazda EV rotary range extender.
https://www.liputan6.com/otomotif/read/3658252/siap-siap-kecewa-mazda-rx-vision-akan-tinggalkan-mesin-rotary-murni
No comments:
Post a Comment