Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengunjungi calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin di kediamannya. Kedatangan mereka guna melaporkan kegiatan MUI serta mengklarifikasi isu-isu yang beredar.
"Sejumlah pengurus Majelis Ulama Indonesia melapor kepada Kiai, karena Kiai sampai saat ini sebenarnya masih menjadi Ketua Umum, tetapi tidak aktif sehari-hari," ucap Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi MUI, Masduki Baidlowi di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/1/2018).
Ketua Komisi Dakwah MUI Cholil Nafis turut menyampaikan, kehadiran mereka juga untuk mengklarifikasi kabar terkait usulan hukuman potong tangan untuk koruptor atau pencuri. Ia menegaskan, MUI tidak mengusulkan hal tersebut.
"MUI tidak pernah mengusulkan atau membuat draf untuk hukuman potong tangan kepada koruptor. Jadi MUI belum pernah secara kelembagaan, secara organisasi untuk mengusulkan hukum potong tangan untuk koruptor atau pencuri," tegas Cholil.
Masduki menjelaskan, sebenarnya ada beberapa ulama dari berbagai daerah yang yang ingin bersilaturahmi dengan Ma’ruf. Di antaranya adalah ulama dari Jawa Timur, Depok, Parung Bogor, dan berbagai tempat lainnya.
"Satu contoh misalnya dari Madura yang selama ini banyak dihubung-hubungkan dengan ulama-ulama yang katanya sangat berseberangan atau mengkritisi terhadap KH Ma’ruf, ternyata pada kenyataanya itu banyak ingin melakukan silaturahim ke KH Ma’ruf," tutur Masduki.
Menurutnya, sebenarnya Ma’ruf sendiri ingin berkunjung ke Jawa Timur, terutama daerah Madura dan Tapal Kuda. Namun, karena sampai saat ini pergerakan Ma’ruf masih dibatasi kondisi kesehatan kakinya, hal tersebut belum memungkinkan.
"Tapi insyaallah pada pertengahan Januari akan dimulai keliling-keliling ke berbagai tempat terutama di Jabar, bahkan juga di Banten yang jadi fokus, juga ada beberapa titik di Jatim," pungkas Masduki.
https://www.liputan6.com/news/read/3862682/temui-maruf-amin-pengurus-mui-klarifikasi-kabar-hukum-potong-tangan
No comments:
Post a Comment