Pages

Wednesday, April 3, 2019

Wall Street Menguat Imbas Harapan Negosiasi Perdagangan AS-China

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat didorong reli saham produsen chip. Hal itu dipicu meningkatnya harapan kesepakatan perdagangan antara pemerintahan AS dan China.

Penguatan wall street pada perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB) ini memperpanjang awal yang kuat pada kuartal II 2019. Indeks saham Dow Jones naik 39 poin atau 0,15 persen ke posisi 26.218,13.

Indeks saham S&P 500 mendaki 6,16 poin atau 0,21 persen ke posisi 2.873,4. Indeks saham Nasdaq bertambah 46,86 poin atau 0,6 persen ke posisi 7.895,55.

Sentimen negosiasi perdagangan AS-China tampaknya masih mempengaruhi wall street. Penasihat Ekonom Gedung Putih, Larry Kudlow menuturkan, negosiasi AS dan China memiliki kemajuan. Kedua negara berharap dapat capai kesepakatan pada pekan ini.

Produsen chip, yang pendapatannya sangat bergantung pada China diuntungkan. Indeks the Philadelphia Semiconductor naik tiga persen, dan mencatatkan rekor tertinggi. Indeks ini pun ditutup 2,3 persen.

Saham Micro Devices Inc membukukan kenaikan 8,5 persen, dan mencatatkan kenaikan terbesar untuk indeks S&P 500. Saham Intel Corp naik dua persen usai Nomura Instinet merekomendasikan buy.

Meski demikian, sentimen posisi negosiasi perdagangan AS-China tidak diikuti data ekonomi. The Institute for Supply Management US services untuk sektor PMI pada Maret di bawah harapan. Bahkan terendah sejak Agustus 2017.

The ADP National Employment Report juga menunjukkan tenaga kerja swasta bertambah 129 ribu pada Maret. Angka ini juga di bawah harapan ekonom.

"Ini adalah ditekan dan didorong harapan negosiasi perdagangan AS-China lawan data ekonomi yang mengecewakan," ujar Chief Market Strategist Bruderman Asset Management, Oliver Pursche, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (4/4/2019).

Indeks saham S&P 500 keluar dari posisi tertingginya pada perdagangan saham sore di wall street usai laporan perusahaan cybersecurity Upguard menunjukkan jutaan catatan pengguna Facebook Inc secara tidak sengaja diposting di server cloud computing Amazon.com

Hal itu direspons negatif, dan saham Facebook susut 0,4 persen. "Facebook sepertinya sedang berjalan untuk penuhi regulasi. Setiap kali perusahaan memiliki pangsa pasar yang tinggi dan berada dalam sorotan politik, itu bukan kombinasi yang hebat," ujar Chief Investment Officer Bokeh Capital Partners, Kim Forrest.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3933200/wall-street-menguat-imbas-harapan-negosiasi-perdagangan-as-china

No comments:

Post a Comment